Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Seputar Bola

Lihat juga !

Selasa, 04 Desember 2012

PENGOBATAN MENURUT PANDANGAN ISLAM



Pendahuluan
Islam adalah agama yang kaya. Khazanahnya mencakup segenap aspek kehidupan manusia, termasuk di antaranya masalah kesehatan dan pengobatan. Ilmu pengobatan islam sebenarnya tidak kalah dengan ilmu pengobatan barat. Contohnya, Ibnu sina seorang muslim yang menjadi pionir ilmu kedokteran modern. Ilmu pengobatan islam bertumpu pada cara-cara alami dan metode ilahiah. Yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi seorang muslim dalam menjaga kesehatan dan mengobati penyakitnya.
Sebagai khalifah di muka bumi, manusia dibekali akal oleh Allah SWT, disamping sebagai instink yang mendorong manusia untuk mencari segala sesuatu yang di butuhkan untuk melestarikan hidupnya seperti makan, minum dan tempat berlindung. Dalam mencari hal-hal tersebut, manusia akan mendapat pengalaman yang baik dan yang kurang baik maupun yang membahayakan. Maka akal lah yang mengolah, meningkatkan serta mengembangkan pengalaman tersebut untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Karena itu, manusia selalu dalam proses mencari dan menyempurnakan hingga selalu progresif. Berbeda dengan binatang yang hanya dibekali dengan instink saja, hingga hidup mereka sudah terarah dan dan bersifat statis. Akal lah yang membentuk serta membina kebudayaan manusia dalam bebragai aspek kehidupannya termasuk dalam bidang pengobatan.
PENGERTIAN
Pengobatan adalah suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari dari penyakit yang mengganggu hidup. Kebudayaan tidak saja dipengaruhi oleh lingkungan, tetapi juga oleh kepercayaan dan keyakinan, karena manusia telah merasa di alam ini ada sesuatu yang lebih kuat dari dia, baik yang dapat dirasakan oleh pancaindera maupaun yang tidak dapat dirasakan dan bersifat ghaib. Pengobatan ini pun tidak lepas dari pengaruh kepercayaan atau agama yang di anut manusia.
Secara umum di dalam dunia pengobatan dikenal istilah medis dan non medis. Para ahli berbeda pendapat tentang penjelasan batasan istilah medis dan definisinya secara terminologis menjadi 3 pendapat, yaitu :
Pendapat pertama
Medis atau kedokteran adalah ilmu untuk mengetahui berbagai kondisi tubuh manusia dari segi kesehatan dan penyakit yang menimpanya. Pendapat ini di nisbat kan oleh para dokter klasik dan Ibnu Rusyd Al-hafidz.
Pendapat kedua
Medis atau kedokteran adalah ilmu tentang berbagai kondisi tubuh manusia untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya dari kondisi sakit.
Pendapat ketiga
Ilmu pengetahuan tentang kondisi-kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya kepada kondisi sehat ketika kondisi nya tidak sehat. Ini adalah pendapat Ibnu sina.
Definisi-definisi tersebut walaupun kata-kata dan ungkapannya berbeda tetapi memiliki arti dan kandungan yang berdekatan, meskipun definisi ketiga lah yang memiliki keistimewaan karena bersifat komprehensif mencakup makna yang ditujukan oleh definisi pertama dan kedua.
Sehingga istilah pengobatan medis dapat disimpulkan sebagai suatu kebudayaan untuk menyelamatkan diri dari penyakit yang menggaggu hidup manusia di dasar kan kepada ilmu yang di ketahui dengan kondisi tubuh manusia, dari segi kondisi sehat dan kondisi menurunnya kesehatan, untuk menjaga kesehatan yang telah ada dan mengembalikannya ketika kondisi tidak sehat. Pengobatan medis sendiri dalam sejarah manusia merupakan hasil proses panjang yang di awali secara tradisional hingga menjadi modern seperti sekarang.

PETUNJUK Al-QUR’AN TENTANG PENGOBATAN
Banyak ayat Al-Qur’an yang mengisyaratkan tentang pengobatan karena Al-Qur’an itu sendiri diturunkan sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin. “Dan kami menurunkan Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang mukmin”.(QS Al-Isra’: 82). Menurut para ahli tafsir bahwa nama lain dari Al-Qur’an yaitu “Asysyifa” yang artinya secara terminologi adalah obat penyembuh. “Hai manusia, telah datang kepadamu kitab yang berisi pelajaran dari Tuhan mu dan sebagai obat penyembuh jiwa, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”.(QS Yunus:57)
Disamping Al-Qur’an mengisyaratkan tentang pengobatan juga menceritakan tentang keindahan alam semesta yang dapat kita jadikan sumber dari pembuat obat-obatan. “Dengan (air hujan) itu Dia menumbuhkan tanaman-tanaman untukmu, seperti zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)bagi orang-orang yang berfikir.(QS An-Nahl:11). “Kemudian makanlah dari segala(macam)buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhan-muyang telah (dimudahkan bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berfikir”.(QS An-Nahl:69)
Metoda Pengobatan Para Rasul Sebelumnya
Nabi Isa AS
“Dan akan dijadikan-Nya sebagai Rasul kepada Bani Israil (dia berkata) “Aku telah datang kepadamu dengan sebuah tanda (mukjizat) dari Tuhan mu, yaitu aku membuatkanmu (sesuatu) dari tanah berbentuk seperti burung, lalu aku meniup nya, maka ia menjadi seekor burung atas izin Allah. Dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta. Dan aku menghidupkan orang mati dengan izin Allah, dan aku beritahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda(kebenaran kerasulanku) bagimu,jika kamu orang yang beriman”.(QS Ali-Imran:49).
Menurut para mufassir, Nabi Isa mengobati penyakit buta dan kusta dengan cara di usap dengan tangan nya, mata yang buta dan anggota tubuh yang terkena kusta dengan izin Allah melalui mukjizatnya maka seketika itu sembuh.
PENGOBATAN MODERN DALAM PANDANGAN ISLAM
Pengobatan modern berasal dari pengobatan tradisional. Dan merupakan perkembangan hasil dari kerja akal manusia yang diberi kesempatan untuk aktif memikirkan dan merenungkan kehidupan ini. Pengobatan modern menurut pandangan islam adalah segala tekhnik pengobatan yang berdasarkan hasil dari befikir dan mengembangkan ilmu dan pengetahuan dalam bidang kesehatan dengan mengandalkan akal yang telah diberikan oleh Allah SWT untuk di kembang kan dan di amalkan guna manusia dan alam sekitarnya.
Nabi menjelaskan bahwa ada dua macam penyakit sesuai dengan keadaan manusia yang terdiri dari tubuh jasad dan tubuh rohani. Untuk obat rohaniah adalah membaca Al-Qur’an dan untuk fisik adalah materi contohny madu.
Perlu diketahui Allah menurunkan segala penyakit tanpa menjelaskan secara terperinci mengenai jenis penyakitnya dan Allah menurunkan obatnya tanpa menyebutkan apa obatnya dan bagaimana cara memakainya. Masalah ini haruslah dikerjakan oleh manusia dengan akal, ilmu dan penyelidikan yang sekarang dinamai science bersama teknologinya.
“Agama itu akal dan tidak ada agama bagi yang tidak berakal”
Inilah dorongan untuk membangun ilmu pengetahuan (science), termasuk pengetahuan pengobatan (medical science). Pada waktu islam berkembang keluar jazirah arab, umat islam bertemu dengan pengobatan Persia, Yunani dan hindia. Mereka menyerap segala macam pengobatan itu serta menyesuaikannya dengan ajaran islam. Perkembangan yang pesat terjadi pada daulah abbasiyah, setelah dimulai pada masa khalifah umayyah. Cordova dan Granada di spanyol merupakan pusat ilmu yang di datnangi oleh ahli-ahli barat. Pada saat itu muncullah dokter-dokter muslim dengan kualitas internasional seperti Ibnu Uthal dan Wahid Abdul Malik, yang mendirikan perumahan untuk merawat penderita kusta, Ibnu Al Baytan yang dirinya dengan mengumpulkan tanaman-tanaman berkhasiat bagi pengobatan dan sebagainya, pada periode abbasiyah mereka mendirikan rumah sakit modern di Baghdad.
Perhatikanlah kedahsyatan islam yang dapat mengubah manusia jahiliyah penyembah berhala menjadi ilmiah yang selalu mengingat kepada keMahabesaran Allah. Mereka mengubah pengobatan istik dan spekulatif-magic menjadi pengobatan ilmiah yang tepat, objektif dan islami.


0 komentar:

Posting Komentar